Selasa, 11 Desember 2012

iLmu Teknologi (Kecanggihan Teknologi Perparah Penundaan)

Anda penggemar gadget baru dan segala hal yang bersifat hiburan? Hati-hatilah karena berdasarkan penelitian semua kemudahan yang difasilitasi kecanggihan teknologi itu cenderung membuat orang terlena dan melewatkan banyak waktunya dengan sia-sia. Dampaknya lebih banyak orang melakukan penundaan (procrastination).
Satu penelitian menunjukkan bahwa penundaan dalam masyarakat makin
memburuk. Usaha para peneliti untuk menjelaskan tentang bagaimana dan
mengapa tentang penundaan akhirnya memberi hasil. Begitu banyak
pengalih perhatian yang menggoda bisa disalahkan, tapi penyebab
utamanya ternyata adalah kemajuan teknologi.
Setelah riset sepuluh tahun pada satu proyek yang semula diperkirakan
hanya akan berlangsung lima tahun, psikolog industri Kanada dalam satu
penelitian yang melibatkan ribuan responden menemukan bahwa penundaan
tidak sekadar meningkat, tapi hal ini membuat orang makin miskin,
tambah gemuk dan makin tidak bahagia.
"Sesuatu mesti dilakukan segera untuk menanggulanginya tanpa ditunda
lagi," simpul profesor Piers Steel dari University of Calgary.
Kesimpulan itu diungkapkannya dalam laporan 30 halaman awal Januari
2007 dalam Psychological Bulletin yang diterbitkan oleh American
Psychological Association.
Pada 1978, hanya sekitar 5 persen orang Amerika menganggap dirinya
sebagai penunda yang parah. Angka itu, kata Steel, sekarang menjadi 26
persen. Penjelasannya karena begitu banyak cara menyenangkan untuk
membunuh waktu, sejak TV yang ada di setiap ruang, video online,
berselancar di Web, ponsel, video games, iPods sampai Blackberries.
Ongkosnya miliaran dolar. Di tempat kerja, e-mail, Internet, dan games hanya memerlukan jaritangan untuk mengeklik di komputer, membuat penundaan begitu mudahdilakukan. "Game konyol seperti Minesweeper bisa jadi memakan biaya
miliaran dolar bila diperhitungkan dampaknya bagi keseluruhan
masyarakat."
Menurutnya, pendapatan kotor nasional (GDP) Amerika Serikat
kemungkinan meningkat US$50 miliar begitu ikon dan suara yang
mengingatkan adanya e-mail baru dihilangkan. Saat ini, kata Steel, ada
banyak alasan untuk mengkhawatirkan masalah penundaan ini daripada
sebelumnya.
"Orang yang suka menunda cenderung kurang sehat, lebih miskin, dan
kurang bahagia. Saya kira Anda hanya dapat menguranginya. Anda tak
akan bisa menghilangkannya."
Psikolog William Knaus, penulis sejumlah buku self-help tentang
bagaimana mengatasi sifat menunda sejak 1977-an," mengatakan yang diungkapkan Steel "sepenuhnya benar".Dia menambahkan penemuannya bahwa makin susah untuk bebas dari sifatpenunda yang parah pada kebiasaan mengulur waktu daripada membebaskanalkoholik dari kecanduannya. Knaus mencontohkan seorang usahawan yang menghabiskan 40 jam waktu tunda untuk menghindari tugas yang bisa
diselesaikan dalam lima menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar